Membangun Karakter Anak Melalui Pengasuhan Positif

  • Jumat, 29 Oktober 2021 - 10:00:00 WIB
  • Administrator

Membangun Karakter Anak Melalui Pengasuhan Positif

oleh Ajeng H. Puspitasari, M.Psi., Psikolog

 

Orangtua merupakan lingkungan yang pertama dan utama dari hidup seorang anak. Melalui orangtua, anak mendapatkan stimulasi dan berbagai pembelajaran yang dapat dipahaminya sebagai bekal dalam menghadapi berbagai tantangan dalam proses hidupnya mendewasa. Orangtua mengemban tugas pengasuhan yang penting dalam mempersiapkan anak untuk mampu beradaptasi, menyelesaikan permasalahan, memenuhi tugas – tugas perkembangan baik fisik, mental, maupun sosial. Pengasuhan yang tepat pada anak merupakan hal yang fundamental bagi tumbuh kembang anak dan kehidupan dewasa anak. Melalui pengasuhan orang tua yang tepat, anak belajar untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara adaptif.

Pengasuhan sendiri dapat didefinisikan sebagai proses mengembangkan dan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dalam rangka melahirkan, membesarkan dan memberikan perawatan anak.  Definisi tersebut secara tidak langsung melibatkan orang tua tidak hanya sekedar melahirkan dan membesarkan anak tetapi juga memberikan perawatan kepada mereka. Bahkan tidak sekedar itu, orang tua harus mendidik, membimbing dan melindungi anak pada setiap tahapan perkembangannya. Tugas pengasuhan orangtua terhadap anak disebut sebagai tugas yang berlangsung seumur hidup. Namun, seperti diketahui tidak ada pendidikan yang khusus untuk mempersiapkan seseorang menjadi orangtua dan pengasuh yang ideal bagi anak – anaknya, sehingga tidak semua orangtua memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik untuk menciptakan suasana pengasuhan yang positif.

Orang tua berkewajiban menciptakan suasana hangat dan tentram. Orang tua wajib menjadi panutan yang positif bagi anak. Dalam mendidik anak orang tua mengajarkan karakter yang baik. Anak – anak yang bertumbuh kembang dalam situasi pengasuhan yang positif memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mengembangkan perilaku bermasalah selama masa remaja, memiliki kemampuan sosial yang lebih baik, mendorong kemampuan akademik yang lebih memadai, serta mampu menyelesaikan tugas – tugas perkembangan sesuai dengan tahapan usianya. Pengasuhan positif adalah konsep pengasuhan mengutamakan kasih sayang, saling menghargai, memenuhi hak anak, melindungi anak, dan  membangun hubungan yang hangat, bersahabat dan ramah antara anak dan orang tua, serta menstimulasi tumbuh kembang anak, agar optimal.

Anak – anak yang dibesarkan dalam pola pengasuhan yang positif lebih mampu mengembangkan kepercayaan diri yang memadai dalam berinteraksi sosial, pendisiplinan yang tepat dalam konsep pengasuhan positif dapat mendorong anak untuk mandiri dalam mengambil keputusan, bertanggung jawab terhadap pilihan yang telah ditetapkannya, dan mampu untuk memilah hal negatif – positif yang akan dilakukannya. Seorang dewasa yang dibesarkan dalam pola pengasuhan positif selama masa anak – anaknya memiliki karakteristik yang lebih mudah diterima secara sosial dan memiliki keberhasilan yang lebih tinggi dalam pendidikan maupun karir.

Konsep penerapan pengasuhan positif melibatkan beberapa strategi, diantaranya :

 

  1. Orangtua sebagai role model positif bagi anak

Orangtua merupakan pembelajaran pertama dan utama bagi anak, sehingga anakmeniru perilaku orangtua. Orangtua memberikan gambaran perilaku yang baik, melalui tutur kata yang lembut, sikap dan perangai yang menghargai orang lain, bertanggung jawab dalam setiap tindakan maupun tutur kata. Contoh perilaku yang ditampakkan orangtua didepan anak, dapat memberikan gambaran yang konkret bagi anak bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam kesehariannya.

 

  1. Memberikan pendisiplinan yang positif dan membangun atas kesalahan anak

Anak – anak merupakan pribadi yang berkembang dan sepenuhnya membutuhkan bimbingan oleh kedua orangtuanya. Melakukan kesalahan merupakan hal yang tak terelakkan dan merupakan bagian dari tumbuh kembang karakteristik anak. Bersikap tegas namun tidak menyakiti saat mendisiplinkan anak perlu untuk di lakukan ketika anak menunjukkan perilaku yang salah. Poin penting dalam mendisiplinkan anak adalah anak memahami letak kesalahannya dan memahami mengapa perilaku tersebut tidak boleh dilakukan. Mendisiplinkan anak secara positif dapat mengedepankan diskusi dua arah antara anak dan orangtua, mendengarkan pendapat anak mengenai perilakunya, dan bersama – sama membuat komitmen untuk tidak mengulangi kesasalah dapat menjadi salah satu bentuk pendisiplinan positif untuk anak.

 

  1. Mendengarkan pendapat anak

Sama halnya seperti orang dewasa, anak – anak memiliki sudut pandang yang unik dalam mengamati suatu hal. Orangtua perlu untuk mendorong anak mengutarakan sudut pandangnya secara verbal. Berikan kesempatan anak untuk mengungkapkan pendapatnya, doronglah anak untuk berbicara lebih banyak tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dialaminya. Dengan mendengar pendapat anak, orangtua dapat membangun komunikasi dan kelekatan yang kuat, orangtua dapat lebih mudah memahami kebutuhan dan keinginan anak, orangtua dapat mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh anak. Ketika anak mengutarakan pendapat, orangtua sebaiknya menghindari sikap menghakimi dan menyudutkan anak, namun membangun situasi yang nyaman melalui penerimaan dan kasih sayang. Selain mempelajari kemampuan asertif dalam berpendapat, anak akan lebih percaya diri dalam menetapkan keputusan di kemudian hari.

 

  1. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan

Suasana rumah juga merupakan faktor yang krusial dalam membangun karakteristik anak yang ideal. Lingkungan yang aman, nyaman, dan menyenangkan dibutuhkan anak dalam proses tumbuh kembang anak. Memastikan lingkungan rumah bebas dari benda – benda yang membahayakan, menjaga anak agar tetap dalam pengawasan dan jangkauan orang dewasa yang dipercaya, memenuhi kebutuhan anak saat anak memerlukan bantuan orang dewasa, dan memberikan lingkungan yang supportif dan penuh kasih sayang. Pengasuhan positif juga mengedepankan pengasuhan anak tanpa kekerasan sebagai bagian dari menciptakan lingkungan yang aman.

Tugas pengasuhan merupakan tanggung jawab yang berlangsung terus menerus sepanjang hidup orangtua. Anak tidak memerlukan orangtua yang sempurna, namun anak memerlukan orangtua yang senantiasa mau belajar dan memahami kebutuhan anak. Memahami pentingnya pengasuhan dalam tumbuh kembang anak, sebagai salah satu wujud perlindungan terhadap anak DP3AK Provinsi Jawa Timur membuka layanan konseling dan psikoterapi bagi masyarakat yang membutuhkan pendampingan psikologis maupun konsultasi terkait dengan tumbuh kembang anak. Untuk memanfaatkan program layanan ini dapat menghubungi hotline desk counseling di nomor 0895348771070 pada hari Senin - Jumat pukul 08.00 - 15.00.