“Lapor Pak Tangkas Tuntas” DP3AK Wakili Jatim di SINOVIK 2023

  • Rabu, 16 Agustus 2023 - 08:24:18 WIB
  • Administrator

 Layanan “LAPOR PAK TANGKAS TUNTAS” dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK) Provinsi Jawa Timur kini memasuki 45 besar kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) 2023.

Sebagai inovasi layanan yang mewakili Jawa Timur, “LAPOR PAK TANGKAS TUNTAS” menjadi satu-satunya wakil dari Jawa Timur setelah dua tahun absen dari kompetisi  SINOVIK.

Plt Kepala DP3AK Jatim, Restu Novi Widiani, di ruang kerjanya, Kamis (3/8/2023) mengatakan,  masuknya “LAPOR Pak TANGKAS TUNTAS” ke dalam 45 terbaik SINOVIK berdasarkan Pengumuman Nomor: B/404 /Pp.00.05/2023 tentang Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2023.

“Lapor Pak TANGKAS TUNTAS merupakan layanan yang diperuntukkan bagi perempuan dan anak korban kekerasan. Layanan ini sebagai penerjemahan UU No 12 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) yang one top service," terang Restu Novi. 

 “LAPOR PAK TANGKAS TUNTAS” adalah bentuk layanan perlindungan anak berupa akses telepon bebas pulsa lokal (telepon rumah/kantor) untuk anak yang membutuhkan perlindungan atau berada dalam situasi emergensi/kegawat daruratan maupun anak yang membutuhkan layanan konseling.

Dijelaskan Restu Novi, ciri khas inovasi ini adalah tangkas tuntas Responsif dalam penanganan pengaduan, tuntas dalam penanganan pemulihan dan pemberdayaan  para korban baik perempuan dan anak, serta agar perempuan berdaya secara ekonomi dan anak mendapat haknya sebagai anak. 

“LAPOR PAK TANGKAS TUNTAS bertujuan untuk melindungi hak-hak anak dan memastikan adanya akses untuk mendapatkan pelayanan berkualitas yang dapat mendukung tumbuh kembang anak secara wajar," ujarnya.

Dijelaskannya, DP3AK Jatim juga memperhatikan sampai tuntas untuk perempuan yang sudah pulih akan dientaskan agar tidak kembali ke masa lalunya. 'Untuk perempuan kita berdayakan secara ekonomi, sedangkan untuk anak kita tempatkan yang bisa memberikan jaminan hak-hak anak itu terpenuhi. Jadi kita tidak hanya selesai sampai pengaduan, tapi sampai pengetasannya. Sampai saat ini bisa menyelesaikan 35% dan kita berkolaborasi dengan IWAPI, Muslimat, Baznas Gerakan Peduli Perempuan dan untuk anak kerjasama dengan 11 UPT Dinsos Jjatim," terang Novi. (her/s)