Sobat Cyber Indonesia menggelar kegiatan Women Digital Transformation Academy 2023 Jawa Timur, Rabu (12/7/2023) secara daring. Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Diskominfo Jatim), Sherlita Ratna Dewi Agustin, menyampaikan beberapa hal, salah satunya upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendorong kapasitas perempuan di Era Digital.
“Pertama, melalui literasi digital, yaitu kecakapan, budaya, etika, dan keamanan digital supaya tetap aman di dunia maya. Kedua, menyediakan layanan aduan, kini pengaduan bisa dilakukan melalui Lapor Pak! 129 dari DP3AK Jatim. Ketiga, memberikan pelatihan pemberdayaan komunitas perempuan, ojek perempuan, dan UMKM perempuan,” ujar Kadis Sherlita.
Selain itu, Ia juga memaparkan tentang kondisi pengguna internet di Indonesia, akses perempuan terhadap internet, data kekerasan terhadap perempuan melalui internet, beberapa bentuk kekerasan berbasis gender online, hingga hak digital perempuan.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Putri Kuswisnu Wardani, menggarisbawahi kesenjangan digital berbasis gender yang telah menjadi tantangan bersama bagi semua pihak. Menurutnya, mengurangi kesenjangan digital adalah bagian penting untuk mencapai kesetaraan gender.
“Berdasarkan data BPS tahun 2022, pengguna internet laki-laki adalah sebesar 60,4% sedangkan perempuan 54,7%. Data indeks ketidaksetaraan gender ini menunjukkan Indonesia masih berada di posisi tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Ketika perempuan kurang memiliki akses keterampilan dan partisipasi digital yang setara, maka akan berpotensi melebarkan ketidakadilan sosial dan semakin tertinggal dalam mendapatkan peluang ekonomi, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari,” katanya.
Ia pun berharap semakin banyak talenta digital yang lahir untuk memperluas peluang ekonomi digital di Indonesia. Untuk itu, inklusi dan literasi digital dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan serta masyarakat luas perlu menjadi perhatian.
Senada, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau juga dikenal sebagai Bintang Puspayoga menekankan literasi digital dan inklusi keuangan sebagai unsur yang penting untuk pemulihan ekonomi Indonesia.
“Kita sebagai perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki, termasuk dalam sektor digital. Dengan memiliki literasi digital yang sama kita bisa terhindar dari kebocoran data pribadi, penipuan online, kekerasan seksual online, dan berbagai keamanan digital lainnya. Perempuan kuat, mandiri, dan berdaya untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan acara hari ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat.
“Ilmu yang kita peroleh hari ini semoga tidak hanya berhenti pada diri kita sendiri, melainkan dapat diteruskan ke orang-orang di sekitar kita, orang tua kita, teman kerja kita agar lebih banyak lagi masyarakat yang makin cakap digital. Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” kata Semuel. (idc/s)