Unicef-Bondowoso Kolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Anak

  • Jumat, 30 September 2022 - 08:44:20 WIB
  • Administrator

Kolaborasi antara Unicef dan Pemkab Bondowoso untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Demikian dikatakan Kepala Perwakilan Unicef RI, Arie Rukmantara, saat bersa Tim Monitoring Program Kerjasama Unicef dan Pemerintah Republik Indonesia melakukan Kunjungan Lapangan ke Kabupaten Bondowoso, Kamis (29/9/2022).

“Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu Kabupaten yang secara aktif mengajukan diri untuk berkolaborasi dengan Unicef demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya khususnya anak-anak di Bondowoso,” katanya di Pondok Pesantren Manbaul Ulum Bondowoso.

Dikatakannya, setidaknya dalam satu tahun terakhir ada 3program yang dilakukan melalui Kerjasama Unicef dan Pemerintah Republik Indonesia di Bondowoso, yaitu program Perlindungan Anak, program Kesehatan dan program Gizi yang dilakukan melalui mitra pelaksana LPIKIPI, BKMP UNAIR dan LPPM UNUSA.

“Monitoring dilakukan bersama-sama dengan dinas terkait di koordinasikan oleh Bappeda baik di tingkat provinsi dan kabupaten, karena kita ingin sama-sama belajar, bagaimana progress program yang telah dilakukan, apa yang menjadi tantangan baik itu secara kuantitatif dan kualitatif sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030,” tambahnya.

Dikatakan Ari, cakupan Bulan Imunisasi Anak Nasional di Kabupaten Bondowoso telah mencapai 96,81 persen dimana 40,391 anak mendapatkan imunisasi tambahan Campak Rubella, “Dengan mendapatkan imunisasi, anak akan tumbuh dengan sehat dan bisa menggapai mimpi-mimpinya. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya tersebut, kita harus memastikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Ari.

Lebih lanjut dikatakannya, di Institusi Pendidikan, yang menjadi lokasi kunjungan dan pendampingan program Kerjsama UNICEF-Pemerintah RI  yaitu Pondok Pesantren Manbaul Ulum, MTS At Taqwa,  serta SMPN 3 Bondowoso, menunjukan berbagai progress dalam program-program kesejahteraan anak, seperti Sekolah dan Madrasah Sehat. “Para remaja putri telah merasa minum Tablet Tambah Darah adalah sebuah Kebutuhan, di Jawa Timur setidaknya 7978 siswa juga menerima pendidikan gizi,” jelas Arie

Arie juga mencontohkan, dari 274 anak telah dilatih menjadi agen perubahan dan telah memiliki akses ke informasi kecakapan hidup, mereka telah melakukan sosialisasi ke teman-teman sebayannya dan membentuk group konselor sebaya di SMPN 3 Bondowoso. Pencegahan kekerasan kami lakukan dimulai dari tingkat yang paling kecil sampai juga memastikan rujukannya di P2TP2A.

Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, menyampaikan ucapan terimakasih atas pendampingan yang telah dilakukan oleh UNICEF hasilnya terlihat dan selaras dengan visi misi Bumi Ki Ronggo, yaitu stop anak melahirkan anak, stop kebodohan melahirkan kebodohan, serta stop kemiskinan melahirkan kemiskinan.

Kabupaten Bondowoso, memiliki Indeks Pembangunan Manusia tahun 2021, 66,59 atau di bawah rata-rata provinsi Jawa Timur yakni 72.14 namun telah menunjukan peningkatan di bandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk kasus Perkawinan Anak, sejak bulan Januari-Mei pada tahun 2022, terdapat 40 anak laki-laki dan 198 anak perempuan yang menikah dibawah usia 19 tahun atau 233 kasus perkawinan anak. Persoalan stunting juga perlu menjadi perhatian karena 1 dari 3 anak di Kabupaten Bondowoso mengalami Stunting.

“Untuk itu kami terus menerus melakukan perbaikan, kami ingin bahwa anak-anak di Bondowoso menjadi Kabupaten yang ramah bagi tumbuh dan kembang anak-anak sebagaimana Indeks Kebahagiaan Masyarakat Bondowoso yang cukup tinggi dan pada akhirnya Jatim Bangkit”, tutup Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso,” pungkasnya